Pengalaman Erasmus Sebagai Azubi Konditor


Hai para pembaca… apa kabar? Sudah lama nih aku gak pernah nulis di sini… btw sekarang udah tahun 2023 aja. Sekarang aku sudah memasuki tahun ke tiga sebagai azubi Konditorin di sekitar München. Dulu tahun 2019 aku pertama kali datang ke Jerman sebagai seorang Aupair dan sekarang lagi bergelut dengan tantangan dunia kerja sebagai Chef Pastry atau kalau di Jerman panggilannya Konditorin, kalau di Austria namanya Zuckerbacker.

Ausbildung sebagai seorang konditor adalah ausbildung yang rumit, melelahkan dan penuh kesabaran. Aku berkerja dan sekaligus sekolah dalam seminggu Full, tentunya 1 hari sekolah, 4hari kerja dan 2 hari libur. Sejauh ini aku sangat menikmati proses ausbildung ku sih. Aku bekerja di sebuah perusahaan Roti yang sangat besar dan modern. Di sana aku belajar lingkungan kerja yang sesungguhnya di Jerman itu seperti apa. Di sekolah juga So Far So good, banyak belajar Menghitung matematika dasar, Menggambar dan Mewarnai, Kegunaan dan Ilmu ilmiah pada tiap bahan dasar pembuatan kue dan Masakan dan tentunya Praktik langsung di dapur dengan bimbingan guru yang memberikan contoh demo masak yang bagus dengan standar Jerman. Bahasanya juga Full Jerman dengan sedikit campuran Logat Bayern. No ENGLISH!

Di tahun pertama aku sempat kaget dengan budaya kerja orang Jerman yang sangat serius banget, karena di indo lebih santuy… yah lama kelamaan udah terbiasa juga setelah tahun ke tiga, jadi nular ke aku cara kerja orang Jerman di sini. Di sekolah kita mendapatkan kesempatan untuk ikut program Beasiswa pertukaran pelajar dari ERASMUS+ sebenernya udah ada tawaran dari tahun pertama, tapi waktu di tahun pertama dan ke dua aku masih agak malu-malu dan takut buat keluar dari zona nyaman. Tapi setelah tahun ke tiga, aku gak mau kehilangan kesempatan jadi aku coba ambil tawaran itu.

Semua berkas dan lamaran aku serahkan ke guruku di sekolah, mereka sangat membantu muridnya untuk berkembang lebih baik dengan mengikuti program Erasmus ini. Tawarannya hanya di sekitar Eropa saja tentunya. Padahal akan lebih seru kalau kita di beri kesempatan ke Amerika atau Asia hehe. Apa ya… semenjak memasuki tahun ke tiga rasa ketertarikanku terhadap memasak terutama dessert menjadi semakin dalam. Kayak seru aja gitu, karena dulu di Indonesia aku benar-benar gak ada basis masak sama sekali. Di Indonesia ibuku yang selalu masak di dapur dan kalau ibuku gak ada aku bisa order makanan di kaki lima atau warung terdekat. Semenjak tinggal di Jerman sendiri aku harus bisa basis masak karena di Jerman kalau mau tiap hari beli makan di luar bisa gak cukup uang gaji Azubi. Mau gak mau harus belajar masak. Dari pas aupair sebenernya udah dapat ilmu memasak dari GF dan setelah selesai Aupair kok aku jadi makin tertarik dengan dunia Gastronomi, karena waktu itu ada tawaran ausbildung sebagai konditor, dan aku gak bisa pulang ke Indonesia karena korona jadi aku cobak lah ausbildung konditor, dan bertahan sampai sekarang… aku sendiri awalnya juga gak percaya bisa bertahan sejauh ini, tapi ini faktanya.

Balik lagi ke topik, aku ikut Erasmus pengennya ke Prancis karena Perancis terkenal bagus Pastrynya, tapi waktu itu mereka tidak menyediakan ke Prancis, adanya ke Belgia karena Belgia terkenal dengan cokelatnya. Tapi di Belgia sudah terlalu banyak peminatnya, sehingga kesempatan untuk ke Belgia sangat sedikit. Sebenarnya kota Atwerpen juga menarik, dia kota di Swiss di sana juga terkenal bagus Pastrynya, aku pilih di sana gara gara Pengen nyobain ‘’Semla’’ aku tau itu dari komik One Piece hehe… Tapi sayangnya di Antwerpen diadakan dari bulan Juni ke Juli, dan di bulan itu aku ada ujian akhir sebagai Konditor, jadi aku tidak diperbolehkan memilih yang di Antwerpen. Akhirnya aku pilih ke kota Austria. Austria terkenal dengan Produk Pattiserie yang berkualitas dan cantik, tentu saja Sacher Torte yang jadi andalan Austria. Austria tidak begitu jauh dari München. Aku pergi ke sana bareng temanku sekelas yang juga memilih Austria sebagai  destinasi ERASMUS.

Jadi sistemnya kita dapat uang saku dari sekolah sekitar 1000-1500€ dari Erasmus dan kita harus mengelola uang itu selama 3minggu di negara lain. Untungnya kantor tempatku kerja di Jerman memperbolehkan aku ikut program ini tanpa mengambil jatah liburanku, mereka sangat senang aku mau ikut program ini dan mau belajar hal baru di tempat lain, mereka sangat mendukung penuh kemauanku saat itu . Di kota-kota lain selain Austria mereka tidak perlu mencari tempat tinggal selama 3minggu karena mereka dapat tempat tinggal yang sudah disediakan oleh perusahaan dan sekolah. Di Austria aku harus jungkir balik cari tempat tinggal yang murah untuk 3 minggu kedepan. Untungnya beberapa siswa dari tahun ke2 ada yang mau cari tempat tinggal juga di Austria. Akhirnya kita Joinan buat bayar apartemen murah di Wien. Tempat tinggalku tidak begitu jauh dari tempat Magang di Wien, jadi aku memutuskan bawa E-Scooter dari München supaya lebih menghemat biaya transportasi. Dari Erasmus juga ada Asuransi untuk luar negeri yang mereka sediakan, jadi gak perlu khawatir kalau sakit atau kenapa-napa.

Masalah makan kita dapat makan siang gratis dari tempat kerja, dan makan malam kita bisa masak bareng bareng di dapur Apartemen bareng 2 murid lainnya. Belanja bahan makanan di Wien menurutku lebih mahal jika dibandingkan di Jerman… jadi harus ekstra hati-hati buat pengeluaran uang buat belanja bahan makanan.

Aku gak nyangka banget kalau Wien secantik itu. Mereka bener-bener niat dengan Produk Pastrynya sangat cantik dan Elegan. Aku juga kaget kalau ternyata di Wien buanyak banget turis dimana-mana. Dan di setiap sudut kota pasti ada aja Konditorei yang menjual dessert yang gemes.

Di tempat kerja kami ber-4 dari München ditempatkan di divisi yang berbeda-beda, dan setiap minggu di rolling. Kita kerja dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Sepulang kerja kita selalu nyobain kuliner dessert di kota Vienna. Di Wien aku banyak belajar hal baru dan melihat tempat baru yang keren banget. Mereka berbahasa Jerman tapi agak aneh dialeknya… lebih lembut dan kadang mirip bahasa orang Bayern.

Intinya kalau kalian suka dengan Ausbildung kalian, entah itu di bidang apapun di Jerman, jangan sia siakan kesempatan magang dari ERASMUS, karena di sana kalian bakalan dapat pengalaman baru yang menarik dan tantangan yang seru buat hidup kalian. Kalau kalian niat bisa apply sendiri berkas-berkasnya ke web Erasmus.

Aku tipe orang yang suka tantangan jadi gak bakal sia-siain kesempatan magang dari sekolah. Mungkin banyak yang bilang kalau ERASMUS itu scam, karena So wie So kita harus keluar uang ekstra buat biaya lain, tapi menurutku itu masuk ke Gewinn dan Risiko sih karena semua tergantung kalian sendiri bisa mengelola uang dengan baik dan gaya hidup masing-masing.


Komentar

Postingan Populer